Di banyak kebudayaan angka 666 sering dijadikan symbol yang mengadung makna sangat menakutkan dan senantiasa berhubungan dengan dunia kegelapan. Hal ini terus berlangsung sehingga kini dari generasi ke generasi dan hampir menyeluruh terjadi disemua belahan dunia baik di barat atau pun timur baik di utara maupun di belahan bumi bagian selatan.
Kali ini kita akan bedah makna angka 666 dengan merujuk kitab suci agung Al Quran; dengan cara mengkolerasikan pada nomor ayat, nomor surat dan nomor juz yang mengandung angka 666
Bila kita urut dari ayat ke 1 hingga 666 Al quran maka maka kita akan bertemu dengan surat An Nisaa ayat 173, “Adapun orang-orang yang beriman dan berbuat amal saleh, maka Allah akan menyempurnakan pahala mereka dan menambah untuk mereka sebagian dari karuni-Nya. Adapun orang-orang yang enggan dan menyombongkan diri, maka Allah akan menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih, dan mereka tidak akan memperoleh bagi diri mereka perlindungan dan penolong selain dari pada Allah’’.
Angka 666 bila dipisah akan terdiri dari angka 6 dan 66. Surat ke 6 dalam Al Quraan adalah Al An’aam yang dalan terjemahan Al Quran yang diterbitkan departemen agama berarti BINATANG TERNAK. Apakah dengan ini Allah telah menyindir mereka para pemuja setan dan sejenisnya ibarat binatang yang tidak mempunyai akal dan pikiran. Coba simak firman-Nya surat AL An’aam ayat ke 6, ‘’Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyaknya generasi-genersi yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal ( generasi itu ) telah kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir dibawah mereka. Kemudian Kami binasakan mereka karena dosa mereka sendiri. Dan Kami ciptakan sesudah mereka generasi yang lain’’.
Dan ini seruan Allah dalam surat Al Anaam ayat yang ke 66, “Dan kaummu mendustakanya (azab) padahal azab itu benar adanya katakanlah : “Aku ini bukanlah orang yang diserahi mengurus urusanmu’’.
Surat ke 66 dalam kitab suci Al Quraan adalah At Tahrim, yang terjemah Al Quraan terbitan departemen agama berarti MENGHARAMKAN. Apakah dengan ini Allah telah menyidir mereka dengan mengharamkan segala bentuk dan prilaku para pemuja setan dan sejenisnya untuk masuk kesurga-Nya. Coba simak firman-Nya dalam surat At Tahrim ayat ke 6, ‘’Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mengdurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
Angka 6 bila dikolerasikan pada nomor juz 6 maka kita akan bertemu dengan surat An Nisaa ayat 148 hingga 176 dan surat Al Maidah ayat 1 hingga ayat 82 sehingga total ayat pada juz 6 adalah 111 ayat. Bila kita urut dari ayat 1 hingga ayat 111 maka ayat ke 6 pada juz 6 adalah surat An nisaa ayat 153, “Ahli kitab meminta kepadamu agar kamu menurunkan kepada mereka sebuah kitab dari langit. Maka sesungguhnya mereka telah meminta kepada Musa yang lebih besar dari itu. Mereka berkata: ‘’Perlihatkanlah Allah kepada kami dengan nyata”. Maka mereka disambar petir karena kezalimannya, dan mereka menyembah anak sapi, sesudah datang kepada mereka bukti-bukti yang nyata, lalu Kami maafkan (mereka) dari yang demikian. Dan telah Kami berikan kepada Musa keterangan yang nyata’’.
Dan ini ayat ke 66 dalam juz 6 maka kita akan bertemu dengan surat Al Maidah ayat 37, ‘’Mereka ingin keluar dari neraka, padahal mereka sekali-kali tidak dapat keluar daripadanya, dan mereka beroleh azab yang kekal’’.
Maha Suci Allah yang tak akan pernah hilang Kesucian dan Keagungan-Nya walau seluruh isi jagat raya tak menyembah-Nya lagi.